Buku Kematian karya Anand Krishna ini sangat unik, karena sebelumnya belum pernah ditulis sebuah buku tentang panduan untuk menghadapinya dengan senyuman dalam bahasa Indonesia.
Diantara sekian banyak ketidak pastian dalam hidup ini, mungkin hanya “kematian” yang merupakan satu-satunya kepastian.
Diantara sekian banyak ketidak pastian dalam hidup ini, mungkin hanya “kematian” yang merupakan satu-satunya kepastian.
Aneh, selama ini kita sibuk mengejar ketidakpastian dan
tidak pernah mempersiapkan diri untuk sesuatu yang sudah “pasti”.
Sesungguhnya, mempersiapkan masyarakat untuk “menerima”
kematian adalah tugas agama dan para praktisi keagamaan. Tugas ini sudah lama
terlupakan, karena para praktisi keagamaan pun tidak sepenuhnya memahami proses
kematian. Lalu, penjelasan apa yang dapat mereka berikan?
Yang dapat mereka lakukan hanyalah menteror manusia,
mengintimidasi dan menakut-nakutinya dengan ancaman api neraka atau alam kubur
yang sunyi sepi. Ada pula yang memberi harapan akan surga yang serba wah.
Kendati, harapan itupun tidak “gratis”. Ada embel-embelnya: kamu harus
melakukan ini dan itu. Dan “berbuat ini – itu” biasanya selalu dikaitkan dengan
masing-masing kelompok agama. Kebaikan hati dinilai dari berapa seringnya
mengunjungi tempat ibadah, berapa besar sumbangan yang anda berikan, dan isi
berapa banyak buku yang anda telan.
Tidak ada yang memperhatikan “perkembangan diri” manusia.
Perkembangan “rasa” dalam diri manusia tidak diperhatikan sama sekali. Itu
sebabnya, hidup kita masih kering, keras dan kaku. Tidak ada kelembaban, tidak
ada kelembutan.
Jangan lupa bahwa satu-satunya kepastian dalam hidup ini
adalah kematian.
Siapkah Anda menerimanya, menghadapinya sewaktu-waktu?
Jika jawabanya adalah “YA”, ketahuilah bahwa Keberadaan akan
melindungi, menuntun dan membimbing anda, karena anda telah menyatakan sikap.
Karena anda meyakini Kasih dan Kebijakan-Nya!!!
Kelahiran dan kematian ibarat ombak dalam lautan kehidupan.
Sesaat ada, sesaat lagi tidak ada. Lautan Kebenaran, itulah Allah - Tuhan.
Ombak tidak pernah berpisah dari laut. Yang melihat
perpisahan adalah mereka yang belum menyatu, belum bersatu dengan laut. Mereka
masih berada di pantai. Mereka merayakan munculnya ombak – itu yang mereka
sebut “kelahiran”. Lalu mereka menyayangkan lenyapnya ombak – itu yang mereka
sebut “kematian”. Padahal kelahiran itu tidak ada, kematianpun tidak ada. Yang
ada hanyalah lautan kehidupan.
Pertanyaan dan jawaban bagaikan kelahiran dan kematian.
Dalam kelahiran ada kematian, dan dalam kematian ada kelahiran. Dalam
pertanyaan ada jawaban, dan dalam jawaban ada pertanyaan.
...................................................................
Kematian tidak bisa
dihindari. Tidak seorangpun bisa menghindarinya. Oleh karena itu, proses
kematian harus dipahami, sehingga kita bisa menghadapinya tanpa rasa takut.
Tidak kalah penting
adalah upaya kita untuk membuat orang lain ikut menyadari proses kematian,
sehingga merekapun terbebaskan dari rasa takut.
Sebagaimana bayi yang
baru lahir membutuhkan bantuan dari mereka yang sudah dewasa, begitu pula
mereka yang sedang menghadapi kematian dan tidak tahu-menahu tentang proses
kematian amat membutuhkan bantuan dari mereka yang mengetahuinya.
(Dalai Lama, Prakata untuk The Tibetan Book of the Dead)
Spesifikasi buku:
Penulis : Anand Krishna
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 128
Ukuran : 11 x 18 cm
Harga :
Rp 35.000,-
Pemesanan buku
KEMATIAN – Panduan untuk Menghadapinya dengan Senyuman karya
Anand Krishna silahkan telepon / SMS
ke 0819 1445 1770.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah mengunjungi blog ini.
Silakan tinggalkan komentar...